Apa yang Terjadi?
Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan korupsi dalam impor minyak Pertamina yang melibatkan sembilan tersangka. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Muhammad Kerry Adrianto Riza, putra dari pengusaha minyak terkenal Mohammad Riza Chalid.
Siapa yang Terlibat?
Kasus ini menyeret beberapa tokoh penting, termasuk Mohammad Riza Chalid, sosok yang dikenal sebagai “godfather” minyak di Indonesia. Dia memiliki jaringan luas di industri minyak dan gas, serta sering dikaitkan dengan berbagai kasus korupsi. Namun, selama ini ia selalu lolos dari jerat hukum.
Mengapa Kasus Ini Penting?
Kerugian negara akibat korupsi ini diperkirakan mencapai Rp 193,7 triliun pada tahun 2023. Jumlah ini sangat besar dan berdampak langsung pada keuangan negara, terutama dalam sektor energi.
Selain itu, audit forensik oleh KordaMentha mengungkap bahwa praktik korupsi ini melibatkan penggelembungan biaya pengiriman minyak dan pelanggaran prosedur tender pada impor minyak Pertamina antara tahun 2012-2014.
Di Mana dan Kapan Kasus Ini Terjadi?
Praktik korupsi ini terjadi dalam berbagai transaksi impor minyak Pertamina sejak tahun 2012. Namun, upaya penyelidikannya semakin serius setelah Kejaksaan Agung di bawah pemerintahan baru mulai membuka kembali kasus ini pada tahun 2024.
Apa Peran Politik dalam Kasus Ini?
Riza Chalid dikenal memiliki kedekatan dengan politikus dan pejabat, yang membuatnya sulit disentuh oleh hukum. Namun, dengan adanya rezim baru, pemerintah berusaha membersihkan sektor minyak dan menggantikan pemain lama seperti Riza Chalid dengan pemain baru.
Bagaimana Kelanjutannya?
Kejaksaan Agung masih terus mendalami kasus ini dan mencari kemungkinan tersangka lain. Ada indikasi bahwa pemerintah akan melakukan perombakan besar-besaran dalam bisnis minyak Pertamina, sekaligus menindak tegas praktik korupsi yang telah merugikan negara.
Sumber: Tempo