Habib Jindan ngaku lihat jin, Buya Yahya & Ust Khalid Basalamah kompak sebut pendusta

Di tengah maraknya konten mistik dan spiritual di berbagai platform media sosial, muncul kembali sosok kontroversial yang mengaku memiliki kemampuan supranatural. Kali ini, giliran seorang pria yang dikenal sebagai Habib Jindan yang menjadi sorotan publik. Pengakuannya tentang kemampuannya melihat jin memicu perdebatan luas, terutama setelah sejumlah ulama dan tokoh agama menyatakan bahwa klaim seperti itu adalah kebohongan dan bertentangan dengan ajaran Islam.

Awal Mula Kontroversi: Pengakuan di Podcast dr. Richard Lee

Semua bermula dari tayangan podcast yang dipandu oleh dr. Richard Lee, seorang dokter sekaligus influencer yang dikenal aktif mewawancarai tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang. Dalam salah satu episode, ia mengundang Habib Jindan, sosok yang dikenal publik karena keterlibatannya dalam komunitas spiritual dan kerap disebut-sebut sebagai tokoh “berilmu gaib”.

Dalam percakapan santai namun menyentuh isu-isu supranatural itu, Habib Jindan menyampaikan kisah tentang leluhurnya, yang ia klaim sebagai orang sakti. Menurutnya, buyutnya memiliki kekuatan luar biasa dan bahkan memiliki murid dari kalangan jin. Lebih lanjut, ia mengisahkan bahwa neneknya pun mengajarkan jin untuk mengaji.

Nenek saya itu yang ngajarin ngaji jin,” ucap Habib Jindan dalam potongan video yang kemudian beredar luas di media sosial.

Ketika dr. Richard Lee menanyakan langsung apakah dirinya sendiri bisa melihat jin, Habib Jindan menjawab dengan mantap, “Saya pribadi cucunya, saya sendiri nganterin makanannya.” Pernyataan ini pun sontak menjadi viral dan menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Respons Publik: Munculnya Gelombang Skeptisisme dan Kritik

Reaksi masyarakat terhadap pengakuan Habib Jindan sangat beragam. Ada yang percaya, ada pula yang menyangsikan bahkan mencibir. Banyak warganet menganggap pernyataan tersebut hanyalah bualan untuk mencari perhatian, apalagi di era media sosial seperti sekarang di mana sensasi bisa menjadi jalan pintas menuju popularitas.

Beberapa komentar dari netizen pun menyamakan Habib Jindan dengan Gus Samsudin, tokoh spiritual lain yang sebelumnya sempat berseteru dengan Pesulap Merah karena dugaan praktik perdukunan.

“Ga jauh beda sama si Agoes Samsudin,” tulis seorang netizen dengan nama akun @pejuangsejati.

“Artinya itu kiamat sudah dekat. Akan banyak muncul manusia bermacam-macam dalam beberapa jenis. Salah satunya seperti ini dan Samsudin itu,” kata akun lainnya @***4zk4.

Tanggapan masyarakat tersebut memperlihatkan adanya kecurigaan dan kejenuhan terhadap fenomena tokoh-tokoh spiritual yang mengklaim kemampuan gaib, namun tidak disertai bukti ilmiah atau dalil agama yang sahih.

Tanggapan Tegas dari Para Ulama: Antara Peringatan dan Penegasan Aqidah

Tak hanya masyarakat awam yang bereaksi, namun juga para ulama dan tokoh agama turut menyampaikan pandangan mereka. Dalam tayangan video yang turut beredar, beberapa tokoh agama seperti Buya Yahya Zainul Maarif, Ustaz Zulkifli M. Ali, Buya Arrazy Hasyim, dan Ustaz Khalid Basalamah tampil menyampaikan sikap tegas mereka terhadap orang-orang yang mengaku bisa melihat jin.

Buya Yahya: “Kesaksiannya Tidak Bisa Diterima”

Buya Yahya menyampaikan bahwa dalam Islam, pengakuan seseorang yang bisa melihat jin tidak bisa diterima begitu saja. Hal ini karena jin adalah makhluk gaib yang tidak terlihat oleh manusia, sesuai dengan penjelasan dalam Al-Quran. Oleh karena itu, orang yang mengaku bisa melihat jin dianggap sebagai pemberi kesaksian yang tidak valid.

“Kalau ada orang mengatakan dia dapat melihat jin atau setan, maka kesaksiannya tidak bisa diterima,” kata Buya Yahya dalam pernyataannya.

Ustaz Zulkifli M. Ali: “Antara Pendusta atau Dirinya Dimasuki Jin”

Ustaz Zulkifli memberikan penjelasan yang lebih tajam. Ia menyatakan bahwa hanya ada dua kemungkinan bagi seseorang yang mengaku bisa melihat jin: orang tersebut adalah pendusta, atau dalam dirinya terdapat jin.

“Kalau ada orang yang mengaku bisa melihat jin, hanya ada dua kemungkinan: pertama, dia pendusta. Kedua, di dalam tubuhnya ada jin,” ungkapnya.

Buya Arrazy Hasyim: “Mengingkari Al-Qur’an”

Buya Arrazy bahkan menyebut bahwa pengakuan seperti itu adalah bentuk kebohongan yang mengingkari kebenaran Al-Qur’an, yang dengan tegas menyatakan bahwa jin adalah makhluk yang tidak bisa dilihat oleh manusia.

“Dia sudah berbohong dan telah mengingkari Al-Quran,” ujarnya tegas.

Ustaz Khalid Basalamah: “Itu Bukan Kiyai, Tapi Dukun”

Pernyataan paling keras datang dari Ustaz Khalid Basalamah, yang menyatakan bahwa orang yang mengaku bisa melihat jin tidak bisa disebut sebagai ulama atau kiyai, melainkan dukun. Hal ini menunjukkan adanya garis pemisah yang jelas antara ilmu agama dan praktik klenik.

“Ini maaf, bukan kiyai. Tapi dukun,” tegasnya dalam video tersebut.

Sudut Pandang Agama Islam Tentang Jin dan Dunia Gaib

Dalam Islam, jin adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari api yang tidak berasap. Jin hidup di dunia yang berbeda dengan manusia, dan sifat mereka adalah ghaib alias tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa. Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-A’raf ayat 27, yang berbunyi:

“Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka…”

Berdasarkan ayat ini, maka pengakuan manusia bisa melihat jin secara langsung bertentangan dengan keterangan Al-Qur’an, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu yang jarang dan tidak bisa dijadikan dasar untuk klaim sepihak.

Islam mengajarkan untuk berhati-hati terhadap pengakuan ghaib yang tidak bisa dibuktikan, karena hal tersebut berpotensi menyesatkan akidah umat. Selain itu, membuka ruang bagi perdukunan atau praktik syirik yang dilarang keras dalam Islam.

Habib Jindan dan Komunitas Persatuan Dukun Indonesia

Salah satu fakta yang menarik dari kisah ini adalah bahwa Habib Jindan ternyata tergabung dalam sebuah komunitas bernama Persatuan Dukun Indonesia. Komunitas ini sebelumnya juga sempat muncul ke publik saat mendukung Gus Samsudin dalam konflik dengan Pesulap Merah.

Keterlibatan Habib Jindan dalam komunitas tersebut menjadi sorotan, karena selama ini masyarakat mengenal istilah “Habib” sebagai gelar terhormat yang biasa disematkan kepada keturunan Nabi Muhammad SAW dan diharapkan menjaga akhlak dan ajaran agama dengan lurus. Ketika gelar ini dibawa ke ranah perdukunan atau praktik mistik, maka muncul kebingungan dan kegelisahan di masyarakat tentang batas antara agama dan supranatural.

Fenomena Munculnya Tokoh Mistis dan Sensasi Media Sosial

Di era digital ini, konten mistik dan spiritual mendapatkan panggung yang luas. Banyak konten kreator yang membahas dunia gaib, berbagi pengalaman mistis, hingga mengaku memiliki “kemampuan khusus” seperti berkomunikasi dengan jin, menyembuhkan penyakit non-medis, atau memberikan penglaris usaha.

Sayangnya, sebagian dari mereka tidak memiliki latar belakang keilmuan agama atau kesehatan yang valid, sehingga apa yang mereka sampaikan berpotensi membingungkan dan menyesatkan masyarakat. Masyarakat awam yang sedang mencari solusi hidup cepat terkadang terjebak dalam janji-janji palsu atau manipulasi emosional.

Dalam konteks ini, pernyataan dan sikap tegas para ulama menjadi sangat penting sebagai panduan agar umat tidak terjerumus ke dalam kebohongan yang dibungkus dengan istilah spiritual.

Pelajaran yang Bisa Diambil: Bijak Menyikapi Klaim Gaib dan Tetap Berpegang pada Ilmu

Kontroversi Habib Jindan mengajarkan kita bahwa tidak semua yang viral di media sosial bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan beragama. Islam adalah agama yang menghargai ilmu, logika, dan kebenaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis sahih.

Pengakuan bisa melihat jin bukan hanya meragukan secara akal sehat, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Islam yang menyebut jin sebagai makhluk tak kasat mata. Karena itu, masyarakat perlu lebih kritis dalam menerima informasi dari tokoh spiritual yang belum jelas kredibilitas dan keilmuannya.

Terakhir, perbedaan antara seorang ulama dan dukun harus dipahami secara jelas. Ulama membimbing umat berdasarkan dalil dan ilmu syar’i, sementara dukun seringkali menggunakan narasi ghaib tanpa dasar, yang bisa menjerumuskan umat ke dalam praktik syirik dan khurafat.

Teks Asli Berita yang Sudah Tayang Sebelumnya

Habib Jindan ngaku lihat jin, Buya Yahya hingga Ustaz Khalid Basalamah kompak sebut pendusta

Sosok pria yang bernama Habib Jindan membuat pengakuan bisa melihat Jin.

Habib Jindan tak ragu mengaku bisa melihat jin itu pada dr. Richard Lee kala diundang di podcastnya.

Mulanya, Habib Jindan membicarakan soal kemampuan buyutnya yang disebutnya sebagai keturunan orang sakti mandraguna.

Bahkan dalam ceritanya, nenek Habib Jindan dipaparkan memiliki murid dari kalangan jin

Nenek saya itu yang ngajarin ngaji jin,” jawab Habib Jindan, dikutip Hops.ID dari Instagram @sisiterangofficial pada Minggu, 21 Agustus 2022.

Lantas dr. Richard Lee menanyakan balik soal kemampuan dirinya melihat jin.

“Habib Jindan bisa lihat jin,” tanya dr. Ricard Lee pada Habib Jindan.

“Saya pribadi cucunya, saya sendiri nganterin makanannya,” jawab Habib Jindan.

Kemudian, pada tayangan video itu juga ditampilkan sejumlah pemuka agama mulai dari kalangan Ustadz hingga Kiyai yang menerangkan fatwa soal jin.

Dalam fatwanya, pemuka agama Islam itu kompak tidak mempercayai ada manusia yang memiliki kemampuan melihat jin.

Bahkan dikatakan, bila salah seorang mengaku melihat jin, maka orang tersebut berarti sedang membuat kesaksian dusta.

Kalau ada orang mengatakan dia dapat melihat jin atau setan. Maka kesaksiannya tidak bisa diterima,” tutur Buya Yahya Zainul Maarif pada tayangan video.

“Kalau ada orang yang mengaku bisa melihat jin. Kalau bisa pastikan dua diantara saja, pertama dia pendusta, yang kedua dia dalam tubuhnya ada jin,” ucap Ustadz Zulkifli M Ali.

“Dia sudah berbohong dan telah mengingkari Al-Quran,” kata Buya Arrazy Hasyim

“Ini maaf bukan kiyai. Tapi dukun,” jawab Ustadz Khalid Basalamah.

Sementara itu, pada tayangan video itu, tak sedikit komentar beragam membanjiri kolom komentar.

“Ga jauh beda sma si Agoes Samsudin,” tulis akun @**pejuangsejati.

“Artinya itu kiamat sudah dekat. Akan banyak muncul manusia bermacam macam dalam beberapa jenis. Salah satunya sperti ini dan Samsudin itu,” kata akun @***4zk4.

Seperti diketahui, Habib Jindan tergabung dalam Persatuan Dukun Indonesia yang berseteru dengan Pesulap Merah.*

sumber : hops.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *