Kontak
Keraton Simo. Jalan Simo Kacangan No. 82 Kedunglengkong Simo Boyolali
Telepon 0276 320373
Email : [email protected]
Kontak
Keraton Simo. Jalan Simo Kacangan No. 82 Kedunglengkong Simo Boyolali
Telepon 0276 320373
Email : [email protected]
Portal Informasi Mendalam Seputar Nusantara
Portal Informasi Mendalam Seputar Nusantara
Electric Multiple Unit (EMU) atau rangkaian kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tiba di Pelabuhan Tanjung Priok hari ini 2 September. Kedatangannya ini selaras dengan rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping mencoba Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Xi Jinping dijadwalkan datang ke Indonesia dalam agenda G20. Dalam kunjungannya itu, Xi Jinping dan Jokowi akan melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang rencananya dilakukan pada November 2022.
“November ini adalah dynamic test jadi sifatnya uji coba EMU yang sudah datang di Indonesia kita rencanakan di bulan September nanti. Jadi kita harapkan nanti kedua pemimpin negara Bapak Presiden Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan mencoba EMU tersebut dari casting yard 4 ke arah Tegalluar,” Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, di tunnel 2 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Purwakarta, Selasa (21/6/2022).
Tepat hari ini, kereta tersebut dikabarkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara setelah menempuh perjalanan panjang dari Pelabuhan Qingdao, China pada 21 Agustus lalu. Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, kedatangan kereta ini memang bertepatan dengan pelaksanaan dynamic test sebagai salah satu showcase yang ditampilkan di acara G20.
“Dynamic test ini akan dilakukan di jalur tertentu dan tidak keseluruhan. Tepatnya di area Tegalluar hingga Kopo,” ujar Rahadian di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (1/9/2022).
Dengan demikian, dynamic test akan dilakukan bertepatan dengan perhelatan tersebut dan setelah pengiriman rangkaian kereta ke Tegalluar rampung. Sementara itu, kereta yang tiba pada tahap pertama ini terdiri atas dua trainset (rangkaian), di mana masing-masing terdiri atas 8 cars (bagian), totalnya 16 bagian.
“Dari sana, kereta akan langsung diangkut ke transporter dan nanti akan transit di Pusat Logistik Berikat (PLB) Cakung sambil menunggu keberangkatannya ke Tegalluar,” katanya.
Lebih lanjut Rahadian mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengurus perizinan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam hal pengangkutannya ke Tegalluar, Bandung Barat. Pihaknya menargetkan pengiriman ke Bandung akan dilakukan pekan depan, yakni pada 5 September.
“Harapannya tanggal 5 (September) kita sudah melakukan pengiriman pertama. Harapannya tiga kereta (bagian). Kalau tidak bisa minimal dua. Dengan catatan izin BPJT sudah kita terima,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pihak BPJT mengarahkan KCIC melakukan proses pengangkutan di window time, yakni antara jam 22.00 hingga 06.00 WIB. KCIC juga hanya diperbolehkan mengangkut di rentang antara hari Senin sampai Kamis.
Rahadian juga menyampaikan, proses pengangkutannya ini akan memakan waktu sekitar dua minggu. Estimasi waktu ini dipersiapkan dengan menyesuaikan kondisi jalanan lainnya.
Pengangkutan memakan waktu lama lantaran transporter atau alat pengangkut hanya diperbolehkan lewat sebanyak tiga kali dalam satu hari. Satu kendaraan sendiri terdiri atas satu bagian kereta.
“Koordinasi yang sangat rumit sudah dilalui. Sampai akhirnya kami kemarin melakukan simulasi,” ujar Rahadian.
Rahadian menjelaskan, ada beberapa tahapan rencana sampainya rangkaian kereta cepat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tahapan pertama yakni pada 2 September ini dengan satu rangkaian EMU dan satu rangkaian CIT (Comprehensive Inspection Train) dan pada 4 September dengan satu rangkaian EMU.
Lebih lanjut, tahapan kedua dijadwalkan pada 25 Desember 2022 nanti yang terdiri atas tiga rangkaian EMU, tahapan ketiga di 25 Februari 2023 dengan menambah tiga rangkaian EMU, tahapan terakhir di 15 Maret 2023 dengan 3 rangkaian EMU lagi.
“Total ada 11 Trainset dan 1 Trainset CIT yang akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini masih rencana, dan kita harapkan akan tepat waktu,” katanya.
“Terakhir estimasinya di bulan Maret 2023. Dalam prosesnya, kami juga mempertimbangkan kapasitas kapal dan kesiapan penampungan di Indonesia. Artinya kesiapan pembangunan infrastruktur di Indo,” ungkapnya.
sumber : Detik