Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 2000 dalam bentuk tabel:
Bulan | Peristiwa Penting |
---|---|
Januari | – Kasus Buloggate dan Bruneigate mencuat, melibatkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). – Bom meledak di rumah Duta Besar Filipina di Menteng, Jakarta. |
Februari | – Gus Dur mengeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial. – Serangan milisi di Atambua, NTT, yang terkait dengan konflik pasca-referendum Timor Timur. |
Maret | – Konflik di Maluku terus berlanjut dengan bentrokan antara kelompok Muslim dan Kristen. – Ribuan pengungsi Timor Timur masih bertahan di NTT akibat konflik pasca-referendum. |
April | Kerusuhan Fase Kedua Poso terjadi Selengkapnya |
Mei | Kerusuhan di Poso Memuncak Selengkapnya |
Juni | – RUU Otonomi Daerah disahkan, menandai desentralisasi kekuasaan ke pemerintah daerah. – Bom meledak di beberapa lokasi di Jakarta, menambah ketegangan politik dan keamanan nasional. |
Juli | – Skandal Buloggate semakin memanas, memicu mosi tidak percaya terhadap Gus Dur dari DPR. – Konflik etnis di Sampit, Kalimantan Tengah, mulai meningkat. |
Agustus | – Perayaan HUT RI ke-55 diwarnai protes terhadap pemerintahan Gus Dur. – DPR mulai membahas kemungkinan pemakzulan terhadap Presiden. |
September | – Konflik di Poso dan Maluku kembali memanas, menyebabkan banyak korban jiwa. – Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mulai mengevaluasi kepemimpinan Gus Dur. |
Oktober | – Pemerintah melakukan operasi militer di Aceh untuk menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM). – Bank Indonesia melaporkan dampak krisis ekonomi masih terasa di sektor perbankan dan industri. |
November | – Serangan bom terjadi di beberapa gereja di Jakarta dan kota-kota besar lainnya menjelang Natal. – Amandemen Ketiga UUD 1945 disahkan oleh MPR, memperkuat sistem demokrasi dan hak asasi manusia. |
Desember | Teror bom malam Natal 2000 mengguncang Indonesia Selengkapnya |
Tahun 2000 merupakan periode penuh gejolak di Indonesia dengan berbagai krisis politik, konflik sosial, serta ancaman keamanan yang terus membayangi pemerintahan Gus Dur.