Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1966 :
Bulan | Peristiwa Penting |
---|---|
Januari | – Demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa, yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), menuntut perbaikan kondisi ekonomi dan politik. – Harga kebutuhan pokok melonjak drastis akibat inflasi yang tak terkendali. |
Februari | – Demonstrasi mahasiswa semakin intens, menuntut Soekarno agar membubarkan PKI dan membersihkan kabinet dari unsur-unsur komunis. – Militer mulai menunjukkan dukungan kepada gerakan mahasiswa. |
Maret | – 11 Maret: Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dikeluarkan, yang memberi wewenang kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. – Supersemar menjadi titik awal Soeharto mengambil alih kekuasaan dari Soekarno. – PKI secara resmi dinyatakan sebagai partai terlarang. |
April | – Militer dan kelompok anti-komunis terus melakukan pembersihan terhadap simpatisan PKI di seluruh Indonesia. – Soeharto mulai mengendalikan pemerintahan dengan merombak kabinet dan mengurangi pengaruh Soekarno. |
Mei | – Soekarno mulai kehilangan dukungan politik, sementara Soeharto semakin menguatkan posisinya dalam pemerintahan. – Mahasiswa dan rakyat terus menekan agar Soekarno dicopot dari jabatannya sebagai presiden. |
Juni | – Militer mengambil alih berbagai kebijakan ekonomi untuk mengatasi inflasi yang parah. – Soekarno masih berusaha mempertahankan posisinya, tetapi semakin kehilangan kekuatan. |
Juli | – Sidang MPRS dimulai, dengan agenda utama mengevaluasi kepemimpinan Soekarno dan arah pemerintahan ke depan. – Soeharto semakin mengontrol jalannya pemerintahan. |
Agustus | – MPRS mengesahkan keputusan bahwa Soekarno tidak lagi memiliki kekuasaan eksekutif penuh. – Indonesia mulai berusaha membangun kembali hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat setelah sebelumnya lebih condong ke Blok Timur. |
September | – Pemerintah mulai merancang kebijakan ekonomi baru untuk mengatasi krisis ekonomi yang parah. – Soeharto semakin dipandang sebagai pemimpin de facto Indonesia. |
Oktober | – Militer mengontrol hampir seluruh aspek pemerintahan, sementara Soekarno hanya berperan sebagai simbol tanpa kekuasaan nyata. |
November | – Rezim Soeharto mulai mengembangkan konsep “Orde Baru” sebagai kebijakan baru dalam pemerintahan dan ekonomi. – Hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat mulai dipulihkan. |
Desember | – Soekarno semakin terisolasi secara politik, sementara Soeharto mempersiapkan transisi penuh ke pemerintahan baru. – Persiapan dilakukan untuk menggantikan Soekarno sebagai presiden dalam waktu dekat. |
Tahun 1966 menandai peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto, dengan Supersemar sebagai momen kunci yang menjadi landasan berdirinya Orde Baru. PKI dibubarkan dan dilarang, sementara mahasiswa dan militer berperan besar dalam menjatuhkan Soekarno. Soeharto mulai menata kembali pemerintahan dan kebijakan ekonomi, yang nantinya akan mengarah pada perubahan besar di Indonesia.