Kaleidoskop 1954

Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1954 :

BulanPeristiwa Penting
JanuariPemerintah Kabinet Ali Sastroamidjojo I melanjutkan program nasionalisasi ekonomi dan mengurangi pengaruh Belanda di Indonesia.
– Persiapan Konferensi Asia-Afrika semakin intensif, dengan Indonesia mengambil peran utama dalam diplomasi internasional.
FebruariPemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) masih berlangsung di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan, meskipun semakin melemah akibat operasi militer.
Maret– 5 Maret: Indonesia semakin memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia dan Afrika dalam rangka mempersiapkan Konferensi Asia-Afrika yang akan digelar tahun 1955.
April– 1 April: Pemerintah mulai memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia sebagai bagian dari kebijakan nasionalisasi.
Mei– 15 Mei: Indonesia mulai memperluas upaya diplomasi dalam perjuangan merebut Irian Barat dari Belanda, termasuk menggalang dukungan dari negara-negara Asia-Afrika.
Juni– 10 Juni: Pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan tenaga kerja asing dalam perusahaan-perusahaan asing yang masih beroperasi di Indonesia.
Juli– 1 Juli: Gerakan nasionalisasi perusahaan asing semakin menguat, terutama terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda.
Agustus– 17 Agustus: Peringatan Hari Kemerdekaan ke-9 berlangsung dengan tema penguatan kedaulatan ekonomi dan politik nasional.
September– 25 September: Pemerintah mulai menyusun strategi diplomasi untuk Konferensi Asia-Afrika 1955, dengan menggalang dukungan dari negara-negara Asia dan Timur Tengah.
Oktober– 5 Oktober: Peringatan Hari ABRI, dengan fokus pada penguatan militer untuk menjaga stabilitas nasional dan menghadapi ancaman separatisme.
November– 20 November: Indonesia semakin aktif dalam persiapan Konferensi Asia-Afrika, dengan mengirim delegasi ke berbagai negara untuk memperkuat aliansi.
Desember– 15 Desember: Pemerintah terus memperkuat kebijakan ekonomi nasional dengan menekan dominasi asing, khususnya dari Belanda.

Tahun 1954 merupakan tahun persiapan besar bagi Indonesia dalam menghadapi Konferensi Asia-Afrika 1955, serta semakin kuatnya upaya nasionalisasi ekonomi dan perjuangan diplomasi untuk merebut Irian Barat dari Belanda.