Kaleidoskop 1949

Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1949 :

BulanPeristiwa Penting
Januari– Pasukan Belanda terus melancarkan operasi militer di berbagai daerah setelah Agresi Militer II.
– Jenderal Soedirman tetap memimpin perang gerilya, meskipun dalam kondisi sakit.
Februari– 7 Februari: Serangan umum di berbagai daerah oleh TNI sebagai bentuk perlawanan terhadap Belanda.
– Pasukan Belanda mulai menghadapi tekanan internasional agar menghentikan agresinya.
Maret– 1 Maret: Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta, dipimpin oleh Letkol Soeharto dan diperintahkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX serta Jenderal Soedirman.
– Serangan ini berhasil merebut kembali Yogyakarta selama 6 jam dan memperlihatkan bahwa Republik Indonesia masih kuat.
April– 7 April: Dewan Keamanan PBB menekan Belanda untuk mengembalikan Yogyakarta kepada Indonesia.
– Pasukan TNI semakin aktif dalam perang gerilya, memperlemah kekuatan Belanda.
Mei– 7 Mei: Perjanjian Roem-Roijen ditandatangani antara Indonesia dan Belanda.
– Dalam perjanjian ini, Belanda setuju mengembalikan Yogyakarta kepada Republik Indonesia dan menghentikan agresinya.
Juni– 24 Juni: Soekarno, Hatta, dan pemimpin Republik lainnya mulai dipersiapkan untuk kembali ke Yogyakarta.
– Pasukan TNI terus menguasai daerah-daerah yang sebelumnya diduduki Belanda.
Juli– 6 Juli: Soekarno dan Hatta kembali ke Yogyakarta setelah dibebaskan dari tahanan Belanda.
– Pemerintah Republik Indonesia mulai kembali beroperasi di Yogyakarta sebagai ibu kota sementara.
Agustus– 1 Agustus: PBB dan negara-negara lain semakin menekan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia.
– Perundingan antara Indonesia dan Belanda terus berlangsung di bawah pengawasan internasional.
September– 19 September: Sidang Konferensi Inter-Indonesia membahas persiapan kedaulatan penuh Republik Indonesia Serikat (RIS).
Oktober– Belanda mulai mempersiapkan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag untuk merundingkan penyerahan kedaulatan.
November– 2 November: Konferensi Meja Bundar dimulai di Den Haag, Belanda, melibatkan Indonesia, Belanda, dan pihak internasional.
– Perundingan ini membahas pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai langkah menuju pengakuan kedaulatan penuh.
Desember– 27 Desember: Penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Indonesia resmi dilakukan di Amsterdam dan Jakarta.
– Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang berdaulat.
– 28 Desember: Presiden Soekarno kembali ke Jakarta sebagai ibu kota negara yang baru.

Tahun 1949 merupakan tahun kemenangan diplomasi Indonesia, dengan puncaknya pada pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949, yang mengakhiri perjuangan panjang melawan penjajahan.