Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1967 :
Bulan | Peristiwa Penting |
---|---|
Januari | – Sidang Umum MPRS dimulai, dengan agenda utama membahas status kepemimpinan nasional. – Soeharto semakin mengendalikan jalannya pemerintahan, sementara Soekarno makin tersingkir. |
Februari | – 12 Februari: Soekarno secara resmi dilucuti dari kekuasaan eksekutifnya. – 20 Februari: MPRS mencabut kekuasaan Soekarno sebagai presiden dan mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. – Peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru semakin nyata. |
Maret | – Soeharto mulai merancang kebijakan ekonomi yang lebih terbuka terhadap investasi asing. – Normalisasi hubungan dengan negara-negara Barat mulai dilakukan. |
April | – Pemerintah mulai membangun fondasi ekonomi baru untuk mengatasi hiperinflasi yang terjadi selama Orde Lama. – Bantuan ekonomi dari negara-negara Barat mulai masuk ke Indonesia. |
Mei | – Pembersihan terhadap sisa-sisa pengaruh Orde Lama terus dilakukan, terutama terhadap para pendukung Soekarno. |
Juni | – Soeharto memperkuat posisinya dalam pemerintahan dengan mengangkat orang-orang dekatnya ke dalam struktur pemerintahan. |
Juli | – Pemerintah mulai menarik investor asing untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. |
Agustus | – Soeharto semakin mengonsolidasikan kekuasaannya, sementara Soekarno semakin kehilangan pengaruh. |
September | – Program stabilisasi ekonomi mulai diterapkan, dengan fokus pada pengendalian inflasi dan perbaikan neraca perdagangan. |
Oktober | – Militer semakin berperan dalam pemerintahan, dengan banyak jabatan strategis diisi oleh perwira militer. |
November | – Indonesia mulai aktif kembali dalam organisasi internasional setelah sebelumnya terisolasi. |
Desember | – Persiapan dilakukan untuk mengangkat Soeharto sebagai presiden penuh dalam Sidang Umum MPRS berikutnya. |
Tahun 1967 merupakan tahun transisi dari Orde Lama ke Orde Baru, dengan Soekarno resmi kehilangan kekuasaannya dan Soeharto menjadi Pejabat Presiden. Orde Baru mulai membangun kebijakan ekonomi yang lebih pro-Barat dan terbuka bagi investasi asing, serta mengonsolidasikan kekuasaan dengan dukungan militer.