Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1964 :
Bulan | Peristiwa Penting |
---|---|
Januari | – Soekarno mengumumkan kebijakan “Berdikari” (Berdiri di Atas Kaki Sendiri), menegaskan kemandirian ekonomi Indonesia dan menolak ketergantungan pada negara-negara Barat. – Konfrontasi dengan Malaysia semakin memanas, dengan Indonesia mengirim pasukan sukarelawan untuk menyusup ke wilayah Malaysia. |
Februari | – Indonesia semakin dekat dengan Uni Soviet dan Tiongkok, mendapatkan lebih banyak bantuan militer dan ekonomi. – Propaganda anti-Malaysia semakin digencarkan oleh pemerintah, termasuk melalui media dan aksi demonstrasi. |
Maret | – Soekarno mencanangkan program “Ekonomi Terpimpin” secara lebih ketat, dengan nasionalisasi lebih lanjut terhadap perusahaan-perusahaan swasta. – Ketegangan dengan Malaysia meningkat setelah beberapa bentrokan antara pasukan Indonesia dan tentara Inggris di perbatasan. |
April | – Indonesia semakin aktif dalam Gerakan Non-Blok, mendukung negara-negara yang masih berjuang melawan kolonialisme. – Propaganda anti-imperialisme semakin digencarkan di dalam negeri. |
Mei | – Soekarno memerintahkan peningkatan militerisasi, dengan fokus pada persiapan perang dengan Malaysia. – Gerakan buruh dan tani semakin aktif mendukung kebijakan ekonomi negara. |
Juni | – Pemerintah menggalakkan “Politik Mercusuar”, dengan proyek-proyek besar seperti pembangunan Gelora Bung Karno dan rencana pembangunan industri nasional. – Hubungan dengan negara-negara Barat semakin memburuk, terutama dengan Amerika Serikat dan Inggris. |
Juli | – Indonesia menolak segala bentuk campur tangan asing dalam kebijakan ekonominya, mempercepat kebijakan nasionalisasi. – Militer terus menggelar operasi terhadap Malaysia, dengan dukungan dari Tiongkok. |
Agustus | – Soekarno dalam pidato kenegaraannya menegaskan bahwa Indonesia harus melawan “Nekolim” (Neo-kolonialisme dan Imperialisme). – Pembangunan industri strategis mulai digerakkan sebagai bagian dari kemandirian ekonomi. |
September | – Konfrontasi dengan Malaysia semakin intensif, dengan lebih banyak penyusupan pasukan ke wilayah Malaysia. – Ketegangan dalam negeri meningkat antara kelompok pro-Komunis dan militer. |
Oktober | – Soekarno menyerukan “Ganyang Malaysia” secara lebih agresif, memerintahkan mobilisasi nasional untuk konfrontasi. |
November | – Indonesia semakin terisolasi dari negara-negara Barat akibat kebijakan luar negerinya yang agresif. – Hubungan dengan Tiongkok semakin erat, dengan bantuan besar dari Beijing untuk Indonesia. |
Desember | – Indonesia mengancam akan keluar dari PBB jika Malaysia tetap menjadi anggota Dewan Keamanan. – Ketegangan politik dalam negeri semakin tinggi, dengan persaingan antara militer dan Partai Komunis Indonesia (PKI) mulai terlihat lebih nyata. |
Tahun 1964 adalah puncak dari politik luar negeri agresif Soekarno, terutama dengan kebijakan “Ganyang Malaysia” dan penolakan terhadap imperialisme Barat. Ekonomi Terpimpin semakin diperketat, sementara hubungan dengan Blok Timur makin erat. Di dalam negeri, persaingan antara PKI dan militer mulai meningkat, yang nantinya akan berpengaruh besar pada peristiwa tahun berikutnya.