Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1983, disertai tanggal peristiwa:
Tanggal | Peristiwa Penting |
---|---|
11 Maret | Soeharto resmi dilantik sebagai Presiden RI untuk periode keempat (1983-1988) setelah terpilih kembali dalam Sidang Umum MPR. Tidak ada oposisi yang kuat dalam pemilihannya. |
20 Maret | Jenderal Benny Moerdani diangkat sebagai Panglima ABRI, menggantikan Jenderal M. Jusuf. Benny Moerdani dikenal sebagai sosok yang tegas dan loyal terhadap Soeharto. |
1 April | Pemerintah meluncurkan program Paket Maret 1983, yaitu kebijakan deregulasi ekonomi untuk meningkatkan investasi dan mempercepat pertumbuhan industri. |
2 Mei | Hari Pendidikan Nasional diperingati dengan menekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila dalam kurikulum pendidikan. |
15 Juni | Pemerintah meluncurkan operasi penumpasan kejahatan (Petrus – Penembakan Misterius) yang menargetkan para pelaku kriminal dan premanisme. Operasi ini kontroversial karena banyak orang hilang atau dibunuh tanpa proses hukum. |
1 Juli | Bank Indonesia mulai menerapkan kebijakan moneter ketat, untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. |
17 Agustus | Dalam pidato HUT ke-38 RI, Soeharto menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus didukung oleh stabilitas politik dan keamanan nasional. |
5 Oktober | HUT ke-38 TNI berlangsung dengan peningkatan anggaran pertahanan dan modernisasi alutsista, terutama untuk menghadapi potensi ancaman eksternal dan internal. |
20 November | Indonesia memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara ASEAN, khususnya dalam bidang perdagangan dan industri strategis. |
31 Desember | Tahun 1983 ditutup dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil, tetapi juga dengan kontroversi atas kebijakan operasi militer seperti “Petrus” yang menimbulkan ketakutan di masyarakat. |
Tahun 1983 ditandai dengan terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden untuk periode keempat, serta peningkatan kebijakan deregulasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan industri. Namun, tahun ini juga diwarnai oleh operasi Penembakan Misterius (Petrus) yang kontroversial, serta kontrol politik yang semakin ketat terhadap masyarakat.