Kaleidoskop 1974

Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1974, disertai tanggal peristiwa:

TanggalPeristiwa Penting
15 JanuariPeristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari): Demonstrasi besar mahasiswa di Jakarta menolak dominasi modal asing, terutama investasi Jepang. Aksi ini berujung pada kerusuhan, pembakaran kendaraan, dan penjarahan. Pemerintah merespons dengan tindakan keras, termasuk penangkapan aktivis dan pembatasan gerakan mahasiswa.
16 JanuariJenderal Soemitro dicopot dari jabatannya sebagai Panglima Kopkamtib karena dianggap gagal mengendalikan situasi selama Peristiwa Malari. Posisi ini kemudian diperkuat kembali oleh militer di bawah kendali langsung Soeharto.
20 FebruariPemerintah mulai meningkatkan pengawasan terhadap organisasi mahasiswa dan membatasi kegiatan politik di kampus untuk mencegah aksi serupa Peristiwa Malari.
11 MaretPeringatan Supersemar kembali digunakan sebagai alat propaganda untuk memperkuat legitimasi Orde Baru dan kepemimpinan Soeharto.
1 AprilPembangunan industri otomotif nasional dimulai, dengan kebijakan yang lebih berpihak pada investasi asing, terutama dari Jepang.
22 MeiSoeharto mengeluarkan kebijakan ekonomi baru untuk meningkatkan ekspor minyak dan gas, yang menjadi sumber utama devisa negara.
5 JuliPemerintah melanjutkan penertiban pers, dengan pembredelan beberapa media yang dianggap terlalu kritis terhadap kebijakan pemerintah.
9 AgustusHubungan diplomatik dengan Jepang tetap diperkuat meskipun ada gejolak dari Peristiwa Malari. Pemerintah menegaskan bahwa investasi Jepang tetap dibutuhkan untuk pembangunan.
17 AgustusDalam pidato peringatan HUT Kemerdekaan ke-29, Soeharto kembali menekankan pentingnya stabilitas dan keamanan dalam pembangunan ekonomi.
5 OktoberPeringatan HUT ke-29 TNI dilakukan dengan lebih besar untuk menunjukkan kekuatan militer sebagai penjaga stabilitas nasional.
10 NovemberPemerintah meningkatkan program transmigrasi untuk meratakan populasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di luar Jawa.
31 DesemberTahun 1974 ditutup dengan laporan bahwa ekonomi Indonesia terus tumbuh, tetapi stabilitas politik semakin dikendalikan dengan pembatasan terhadap gerakan mahasiswa, pers, dan oposisi politik.

Tahun 1974 ditandai dengan Peristiwa Malari, yang menjadi titik balik bagi pengendalian politik di era Orde Baru. Setelah peristiwa ini, pemerintah semakin ketat dalam mengontrol mahasiswa, pers, dan gerakan sosial. Investasi asing tetap berjalan, terutama dari Jepang, sementara militer semakin kuat sebagai pilar utama stabilitas nasional.