Berikut adalah kaleidoskop peristiwa penting di Indonesia sepanjang tahun 1951 :
Bulan | Peristiwa Penting |
---|---|
Januari | – Pemerintah Indonesia mulai memperkuat pemerintahan setelah kembali ke sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). – 15 Januari: Kabinet Natsir resmi mengundurkan diri setelah mendapat mosi tidak percaya dari parlemen. |
Februari | – 6 Februari: Kabinet Sukiman-Wirjosandjojo terbentuk, didukung oleh Masyumi dan Partai Nasional Indonesia (PNI). – Pemerintah mulai fokus pada penertiban keamanan dalam negeri akibat pemberontakan yang masih terjadi. |
Maret | – 3 Maret: Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) semakin aktif di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh. – 19 Maret: Pemerintah mengumumkan kebijakan memperketat pengawasan terhadap organisasi politik yang dianggap radikal. |
April | – 15 April: Militer mulai melakukan operasi terhadap kelompok pemberontak DI/TII di Jawa Barat. – 25 April: Gerakan separatis di Maluku dan Sumatera semakin melemah setelah serangkaian operasi militer. |
Mei | – Pemerintah menerapkan hukum darurat militer di beberapa daerah untuk mengatasi ancaman pemberontakan. – Indonesia mulai memperkuat hubungan dengan negara-negara lain, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Asia. |
Juni | – 20 Juni: Kabinet Sukiman mulai menghadapi kritik akibat kedekatannya dengan Amerika Serikat dalam bantuan militer. – Indonesia mulai mendapat tekanan dari berbagai pihak terkait arah kebijakan luar negerinya. |
Juli | – 1 Juli: Gerakan separatis DI/TII dan pemberontakan di berbagai daerah masih berlanjut, memicu peningkatan operasi militer. – Pemerintah mulai membangun sistem keamanan yang lebih kuat dengan restrukturisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI). |
Agustus | – 17 Agustus: Peringatan Hari Kemerdekaan ke-6 Indonesia berlangsung dalam situasi politik yang kurang stabil. – 30 Agustus: Situasi keamanan di Jawa Barat mulai membaik setelah operasi besar terhadap DI/TII. |
September | – 10 September: Pemerintah mulai memperketat pengawasan terhadap gerakan-gerakan komunis yang dianggap mengancam stabilitas nasional. – Isu nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda mulai berkembang di kalangan elite politik. |
Oktober | – 5 Oktober: Hari ABRI dirayakan dengan fokus pada modernisasi militer Indonesia. – 20 Oktober: Kabinet Sukiman mendapat tekanan dari oposisi akibat kebijakan luar negerinya yang dianggap pro-Barat. |
November | – 15 November: Kritik terhadap pemerintahan Sukiman semakin kuat, terutama dari Partai Nasional Indonesia (PNI) dan oposisi lainnya. – Beberapa kelompok mendesak pembentukan kabinet baru yang lebih netral dalam kebijakan luar negeri. |
Desember | – 27 Desember: Pemerintah mulai membahas kebijakan ekonomi nasional, termasuk kemungkinan nasionalisasi perusahaan asing. – Stabilitas politik masih terguncang akibat ketegangan antara kelompok pro-Barat dan kelompok nasionalis. |
Tahun 1951 adalah tahun ketidakstabilan politik dan keamanan di Indonesia, dengan tantangan utama berupa pemberontakan DI/TII, ketegangan politik dalam negeri, serta perdebatan mengenai arah kebijakan luar negeri Indonesia.